Karang Gigi

Oleh : Stella Listyani, drg.

Pernahkah anda melihat karang gigi? Ya..gambar di atas adalah salah satu gambar karang gigi.

Apa itu karang gigi?

     Karang gigi merupakan suatu lapisan keras berwarna putih, kuning atau hijau  yang menempel pada permukaan gigi. Karang gigi atau biasa disebut kalkulus adalah deposit plak yang termineralisasi, kemudian mengeras dan menempel pada gigi ( F.J Harty dan R. Ogston)

     Komposisi karang gigi bervariasi sesuai dengan lama deposit, posisinya di dalam mulut bahkan lokasi geografis dari individu. Karang gigi terdiri dari 80% massa anorganik, air dan matriks organic (protein dan karbohidrat), sel-sel epitel deskuamasi, bakteri filament gram positif , kokus dan leukosit. Massa anorganik terutama terdiri dari fosfat,kalsium dalam bentuk hidroksiapatit, brushite dan fosfat oktakalsium. Selain itu juga terdapat sejumlah kecil kalsium karbonat , magnesium, fosfat dan flourida (Manson, 1993)

Bagaimana bisa terbentuk karang gigi?

     Pada permukaan gigi yang telah disikat, akan terbentuk suatu lapisan bening dan tipis yang disebut pelikel. Pelikel belum mengandung bakteri. Jika sudah mengandung bakteri akan terbentuk plak. Plak adalah kumpulan sisa makanan, bakteri, protein dan air ludah. Biasa dapat ditemukan di permukaan gigi, gusi atau lidah. Plak terbentuk setiap saat dan akan hilang jika kita menggosok gigi. Untuk mendeteksi plak bisa digunakan cairan berwarna merah yang disebut disclosing solution.

 

     Jika plak lama dibiarkan, akan terbemtuk kalsifikasi palk yang mengeras dan menjadi karang gigi.Mineralisasi plak mulai di 24-72 jam dan membutuhkan waktu 12 hari untuk matang dan menjadi karang gigi. Jika karang gigi dibiarkan menumpuk, karang gigi dapat mengikis tulang penyangga gigi dan membuat gigi menjadi goyang bahkan bisa lepas sendiri.

      Karang gigi biasanya berkaitan erat dengan halitosis (bau mulut) , gusi yang terasa gatal, gusi berdarah dan yang paling parah adalah gigi bisa terlepas dengan sendirinya. Selain itu, bakteri yang terkandung dalam karang gigi dapat menginfeksi jaringan penyangga gigi dan dapat menyebar ke seluruh tubuh. Bakteri dapat masuk ke aliran darah dan dapat menyebar ke organ lain seperti jantung. Keadaan seperti ini yang biasa disebut fokal infeksi.

 
 
 

Bagaimana terapi untuk karang gigi?

     Karang gigi hanya bisa dibersihkan oleh dokter gigi. Tidak seperti plak gigi yang bisa hilang dengan menyikat gigi, karang gigi hanya bisa dihilangkan dengan menggunakan alat manual ataupun elektrik yang biasa disebut ultrasonic scaler. Kegiatan pembersihan karang gigi ini biasa disebut scaling.

      Scaling biasanya dilakukan minimal 6 bulan sekali. Untuk kasus yang berat, scaling boleh dilakukan 3 bulan sekali.  Inilah pentingnya memeriksakan gigi rutin dan teratur 6 bulan sekali.  Dalam melakukan prosedur scaling mungkin akan muncul pemdarahan. Hal ini dianggap wajar karena saat gusi dipenuhi karang gigi, gusi akan membengkak, sehingga ketika dilakukan pembersihan akan timbul pendarahan yang tidak akan berlangsung lama. Selain itu, kadang-kandang suka muncul sensasi gigi ngilu atau gigi yang goyang. Hal ini disebabkan karena  sebelum perawatan gusi dan gigi sudah tertutup karang gigi dan pada saat dibersihkan, gigi dan gusi butuh penyesuaian. Biasanya gusi akan beradaptasi dan regenerasi kembali.

Bagaimana Cara Mencegah Terbentuknya Karang Gigi?

  1. Menyikat gigi secara teratur ( minimal 2 kali sehari ) dengan gerakan yang optimal.
  2. Menggunakan dental floss atau benang gigi untuk menghilangkan sisa-sisa makanan di sela-sela gigi
  3. Menggunakan obat kumur yang mengandung klorheksidin untuk menghambat pertumbuhan bakteri
  4. Kontrol ke dokter gigi 6 bulan sekali.

Jadi.. masih mau memelihara karang gigi??? Jangan donk… Mencegah lebih baik daripada mengobati kan?

Tinggalkan Balasan