Oleh : Mana Raceke Anggraini Manoppo, drg.
Karies rampan adalah karies akut yang mengenai banyak gigi atau semua gigi bahkan yang umumnya imun terhadap karies sehingga menyebabkan kerusakan mahkota gigi yang sangat cepat serta pulpa sudah terpapar karies. Pola karies rampan pada gigi sulung biasanya mengikuti pola erupsi kecuali gigi insisivus sulung bawah sebab gigi tersebut lebih tahan terhadap karies dikarenakan lokasinya yang dekat dengan kelenjar sublingualis.
Faktor etiologi karies rampan bermacam-macam. Seringnya anak mengkonsumsi sukrosa dan menurunnya saliva merupakan penyebab tingginya aktivitas karies. Perubahan lingkungan di rongga mulut juga menjadi penyebab meningkatnya infeksi S.mutans. Selain itu, kebersihan mulut yang buruk dan faktor psikis juga diperkirakan berhubungan dengan karies rampan.
Restorasi gigi saja tidak dapat mengatasi karies rampan. Perawatan gigi yang komprehensif harus dilakukan seperti pemberian restorasi sementara untuk menghentikan aktivitas karies, diet, instruksi tentang kebersihan mulut, aplikasi fluor topikal.
Karies botol merupakan karies rampan pada anak yang mempunyai kebiasaan minum melalui botol. Karies dimulai pada gigi anterior atas kemudian gigi posterior atas dan bawah, sedangkan gigi anterior bawah jarang terkena karena adanya saliva dan posisinya yang terlindung oleh lidah. Botol biasanya digunakan pada anak yang sulit tidur, berisi susu, jus atau cairan manis lainnya. Kondisi seperti di atas juga ditemukan pada pemberian ASI yang berkepanjangan.
Jenis perawatan pasien anak dengan karies rampan tergantung pada motivasi pasien dan orang tua terhadap perawatan gigi, luasnya karies, usia anak dan kerjasama anak dalam perawatan gigi. Cara terbaik dalam penanggulangan karies adalah dengan pencegahan. Sebagai tahap awal, dilakukan pembersihan pada lesi karies dan diberi tumpatan sementara misalnya dengan GIC sehingga akan menurunkan jumlah S.mutans dalam mulut serta membantu mengurangi sensitivitas gigi dan anak dapat makan dengan lebih nyaman. Selain itu, dapat juga sebagai pengenalan anak terhadap proses perawatan gigi.
Untuk orang tua, dianjurkan membersihkan gigi anak sejak gigi pertama anaknya erupsi atau tumbuh. Bisa dengan menggunakan kasa atau sikat gigi kecil yang halus untuk membersihkan plak. Orang tua perlu membantu anaknya menyikat gigi sampai minimal anak berusia 6 tahun dan sampai anak sudah dapat membersihkan plak secara efektif. Anak dianjurkan menyikat gigi minimal dua kali sehari dan perlu ditekankan mengenai pentingnya menyikat gigi sebelum tidur.
Diet juga merupakan faktor penting dalam menentukan resiko terjadinya karies gigi. Kebiasaan makan ‘snack’ di antara waktu makan sebaiknya dihindari. Kalau anak sangat menyukai gula-gula, dianjurkan pemberian gula-gula yang mengandung xylitol. Riwayat anak sulit tidur juga banyak dijumpai. Orang tua mengatakan anak tidak dapat tidur tanpa minum susu melalui botol. Oleh sebab itu, mengubah pola makan adalah hal yang sulit dilakukan. Dukungan dan pemberian penghargaan pada anak sangatlah membantu.
Pemberian fluor secara topikal sangat membantu dalam perawatan karies rampan selain pasta gigi yang mengandung fluor. Pemberian fluor secara topikal bisa dalam bentuk gel ataupun varnish.
Fissure sealant dapat digunakan juga untuk menutup pit dan fissure. Semua lesi karies ditumpat sementara untuk mengurangi jumlah bakteri. Gigi molar(geraham) sulung dan gigi molar maupun premolar permanen yang baru erupsi dilakukan penutupan fissure dengan menggunakan fissure sealant (GIC atau resin).
Perawatan pulpa gigi sulung merupakan salah satu pilihan terbaik daripada tindakan pencabutan pada jaringan pulpa yang terpapar k aries. Terbagi jadi dua yaitu pulpotomi dan perawatan saluran akar. Pulpotomi adalah pengambilan jaringan pulpa yang mengalami inflamasi (radang) dari kamar pulpa dan membiarkan jaringan pulpa di saluran akar dengan memberikan obat di atas saluran akar untuk merangsang pulpa tetap vital. Sedangkan perawatan saluran akar (pulpektomi) adalah dengan melakukan pengambilan jaringan pulpa sampai di saluran akar, pembersihan saluran akar dan mengisi saluran akar dengan bahan seperti pasta (Zinc Oxide Eugenol). Setelah itu, restorasi gigi dapat dilakukan dengan menggunakan bahan amalgam, resin komposit, GIC atau stainless steel crown.
Kemungkinan terburuk, gigi yang tidak dapat diperbaiki terpaksa dilakukan pencabutan dan harus segera dibuatkan alat penahan ruang apabila gigi pengganti masih lama akan tumbuh. Yang paling terakhir dan tidak kalah utamanya adalah kontrol. Pada pasien dengan karies rampan sebaiknya kontrol ke dokter gigi dilakukan setiap tiga bulan. Dengan begitu, keberhasilan perawatan bisa tercapai.
Gbr 1. Karies rampan yang mengenai seluruh gigi anterior atas
Gbr 2. Karies rampan yang mengenai hampir seluruh gigi atas dan bawah
Gbr 3. Hindarilah memberi susu botol ketika anak hendak tidur